Kebiasaan Buruk Investor Pemula Yang Menyebabkan Banyak Kerugian
Menjadi sukses sebagai pengusaha merupahan hal yang diinginkan bagi sebagian orang. Namun bagi mereka mengadu nasip dengan cara menanamkan modal kepada perusahaan dengan modal kepercayaan dan nekat kerap sekali memberi kerugian. Sehingga segelintir masyarakat memandang bahwa saham merupakan instrumen yang penuh dengan risiko. Padahal terkadang minimnya pengetahuan menjadi salah satu penyebab kerugian yang terjadi.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan mengatakan, terkadang investor saham baru salah persepsi. Dia mencontohkan misalnya investor yang memiliki uang Rp 5 juta, lebih memilih membeli saham yang murah tanpa melihat fundamental perusahaannya.
"Misalnya dia lebih memilih beli 200 lot saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ketimbang beli 5 lot saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Umumnya investor lebih memilih jumlah lotnya seperti BUMI, padahal dia enggak tahu sejarah BUMI," tuturnya dalam acara Financial Clinic with OJK 'Menjadi Investor Andal di Pasar Modal Indonesia' di The Ice Palace Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Oleh karena itu, kata Nicky, untuk investor baru agar memilih dulu sahamnya terlebih dahulu, setelah itu menyesuaikan uangnya, jangan sebaliknya.
"Kalau sebalkiknya nanti punya uang segini pilihnya saham Rp 50 perak. Padahal banyak saham bagus di LQ45. Paling tidka untuk investor pemula banyak disitu yang pas," tambahnya.
Lalu dia menambahkan, bahwa tidak ada waktu yang pas untuk membeli saham. Kapan pun waktunya akan tepat jika diniatkan untuk berinvestasi.
"Seperti Warren Buffet dia tidak peduli kapan beli saham tidak peduli bursa efek tutup 10 tahun. Dia bicara investasi beli bukan beli saham tapi beli perusahaan," tandasnya.